Patung Lilin Bambang Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM - 'Kalau ngelihatnya (patung lilin Bepe) jadi lucu. Orang lain menghargai dengan cara kreatif seperti itu. Tapi kok Persija-nya tidak menghargai,' kata Ferry Indra Syarif, asisten manajer Persija Jakarta (2006-2009).
Ferry menyindir kepengurusan Persija di bawah Ketua Umum Ferry Paulus (FP). Di bawah komando FP, klub berjuluk Macan Kemayoran tidak bertaring. Mereka finis di urutan ke-11 jauh memenuhi target yakni bertengger di tiga besar.
Persoalan kian pelik karena hingga akhir musim 2012/2013 gaji pemain tak kunjung dibayarkan. Bambang Pamungkas atau Bepe memilih untuk tidak memperkuat Persija sebelum manajemen melunasi hak seluruh pemain.
'Bepe itu sebenarnya bisa dipenuhi kebutuhannya oleh manajemen. Tapi dia pilih untuk tidak menerima tawaran itu jika hal serupa tidak diperoleh rekan setim. Tuntutan dia bukan untuk pribadi,' ujar Ferry, Sabtu (5/10/2013).
'Musim depan? Pinginnya lihat Persija juara dengan pemilik nomor 14 dan 20 masih ada di sana,' tambah Ferry. Di Persija, nomor 20 biasa dikenakan Bepe. Nomor 14 milik Ismed Sofyan.
Wakil Ketua Umum Jakmania Richard Achmad Supriyanto melihat Bepe punya nilai tersendiri.
'Dia punya integritas. Teman-teman suporter mempunyai penilaian tersendiri. Profesionalitasnya nggak perlu diuji lagi. Kami tidak heran sosoknya dijadikan patung lilin,' ujar Richard.
Di luar sepak bola, Bepe aktif dalam kegiatan sosial. Ia amat peduli terhadap perkembangan pemain nasional. Bepe merupakan wakil presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia atau APPI.
'Padahal kan bisa saja ada tokoh lain di luar Bepe yang dijadikan tokoh untuk objek patung lilin,' ujar Richard.
Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Minggu (6/10/2013)
Belum ada komentar untuk "Sindiran untuk Pengurus Persija Jakarta"
Posting Komentar